BAB I
PENDAHULUAN
2.1
Latar Belakang
Pendidikan merupakan unsur utama pembangunan
sumberdaya manusia yang dapat berperan membentuk peserta didik menjadi aset
bangsa, yaitu sumber daya manusia dengan keahlian profesional yang dimiliki
dapat menjadi produktif dan mampu menciptakan produk unggul serta lapangan
kerja yang siap menghadapi persaingan pasar bebas.
Keahlian profesional yang harus dikuasai pada
dasarnya harus memuat unsur pengetahuan, teknik dan kiat. Unsur ilmu pengetahuan dan teknik dapat
dipelajari di sekolah, sedangkan kiat adalah sesuatu yang tidak dipelajari di
sekolah tetapi dapat dikuasai melalui proses internalisasi.
Unsur kiat yang menjadi faktor utama penentu
keprofesionalan seseorang hanya dapat
dikuasai melalui cara mengerjakan langsung pekerjaan di bidang profesi tersebut. Karena itulah tumbuh suatu ukuran keahlian
profesional berdasarkan banyak pengalaman kerja.
Dunia kerja relatif dinamis dalam menghadapi
berbagai perubahan yang kadang-kadang drastis, sementara pihak sekolah masih
menggunakan kurikulum yang relatif konstan.
Hal tersebut merupakan tantangan bagi sekolah, bagaimana mempersiapkan
lulusannya agar diterima di dunia kerja.
Prakerin juga memberikan pengakuan dan
penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
secara bersama-sama menjadi tanggung jawab sekolah dan perusahaan/institusi
tertentu mulai dari tahap perencanaan program, penyelenggaraan, penilaian serta
penentuan kualitas kelulusan anak didik sebagai upaya pemasaran tamatannya.
2.2
Manfaat Prakerin
Kerjasama antara sekolah
dengan dunia usaha/indsutri pasangan, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan
prakerin, dikembangkan prinsip saling membantu, mengisi dan saling melengkapi
untuk kepentingan bersama.Berdasarkan prinsip tersebut maka pelaksanaan program
prakerin dapat memberi nilai lebih bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
1.2.1 Dunia Usaha/Industri Pasangan
Penyelenggaraan program ini dapat memberikan keuntungan nyata bagi
industri/perusahaan yang jadi pasangan,
antara lain sebagai berikut :
- Dunia usaha/industri dapat mengenal kualitas peserta didik yang belajar dan bekerja di perusahaannya menganggap bisa menjadi aset, maka dapat direkrut menjadi tenaga kerja di perusahaan tersebut.
- Umumnya peserta didik ikut aktif dalam proses produksi, sehingga pada batas-batas tertentu selama masa pendidikan peserta didik merupakan tenaga kerja yang memberi keuntungan.
- Selama proses pendidikan melalui bekerja langsung pada dunia usaha/industri, peserta didik mudah dibina dalam kedisplinan. Karena itu sikap dan perilaku kerja peserta didik dapat dibentuk sesuai tuntutan dunia industri.
- Dunia usaha/industri dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari ilmu pengetahuan dan teknologi dari sekolah demi kepentingan perusahaan untuk mempermudah membuka kesempatan bagi industri untuk memanfaatkan potensi yang dimilki sekolah.
- Memberi kepuasan tersendiri bagi usaha/industri yang menjadi pasangan karena memperoleh pengakuan ikut serta dalam menentukan masa depan bangsa melalui program prakerin.
1.2.2 Sekolah
Manfaat
yang diperoleh sekolah dengan adanya program ini adalah :
- Dapat memberikan bekal keahlian yang bermakna bagi peserta didik dalam memasuki dunia kerja
- Terdapat kesepadanan antara program pendidikan di sekolah dan kebutuhan
- Permasalahan biaya, sarana dan prasarana pendidikan dalam upaya peningkatan mutu dapat dibatasi bersama oleh sekolah dan peran serta masyarakat khususnya dunia usaha
- Membuka wawasan pertanian bagi penyelenggaraan dan guru pembimbing sekolah agar dapat memberi layanan pendidikan yang lebih baik sejalan dengan tuntutan kemajuan teknologi, etos kerja dan sikap yang dituntut dalam dunia usaha/industri.
1.2.3 Peserta Didik
Diharapkan peserta didik dapat memperoleh
banyak keuntungan dengan adanya program ini, diantaranya :
a.
Hasil
belajar siswa akan lebih bermakna karena setelah tamat dapat memiliki keahlian
secara profesional untuk bekal terjun ke dunia kerja sehingga dapat meningkatkan
taraf hidup dan juga menciptakan lapangan kerja
b.
Keahlian
profesional yang diperoleh melalui program ini dapat meningkatkan rasa percaya
diri siswa sehingga pada saatnya dapat mendorong untuk meningkatkan keahlian
pada tingkat yang lebih tinggi
c.
Pekerjaan
yang dilakukan siswa selama prakerin berhubungan erat dengan produk yang
berkualitas sehingga dapat melatih siswa untuk bekerja dengan baik sesuai
prosedur, disiplin waktu dan memperoleh keterampilan pengetahuan baru serta
teknik bekerja yang tidak diperoleh di sekolah.
d.
Siswa
dapat meningkatkan kemampuan dan hasil kerjanya dengan kemampuan pekerjaan yang
berpengalaman untuk memperluas wawasan dan pengembangan dirinya.
e.
Siswa
yang mampu menunjukkan kualitas pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan
dapat direkrut sebagai tenaga kerja oleh
dunia usaha/industri yang bersangkutan.
BAB II
MANAJEMEN OPERASIONAL
2.1
Susunan Kepanitiaan
Tabel 2.1 Susunan Panitia Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
Tahun Pelajaran 2012/2013
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Drs.
Zaenudin
|
Penanggung
Jawab
|
2
|
R.
Selfi Nendris, S.Pi
|
Ketua
|
3
|
Jalaludin,
SP
|
Sekretaris
|
4
|
Linda,
S.Pi
|
Bendahara
|
5
|
Lisye
Nirahayu, S.T
|
Anggota
|
6
|
Syamsul
Mu’min, S.Pi
|
Anggota
|
7
|
Eneng
Yani Nurjanah, S.Pi
|
Anggota
|
8
|
Novarita
Sri Widowati, SP
|
Anggota
|
9
|
Dania
Suherlan, SP
|
Anggota
|
10
|
Sabilar
Rasyad, S.ST
|
Anggota
|
11
|
Siti
Fadhilah, S.ST
|
Anggota
|
12
|
Nopriyanti,
SP
|
Anggota
|
13
|
Suwar,
A.Md
|
Anggota
|
14
|
Irfan
Alamsyah, A.Md
|
Anggota
|
15
|
Walad
Mustasyfaini, S.ST
|
Anggota
|
16
|
Edi
Suwarno
|
Anggota
|
2.2
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Prakerin
pada Tahun Pelajaran 2012/2013 dimulai pada dari bulan Juli sampai
dengan September 2012 yang bertempat di dunia usaha atau industri yang relevan.
Tabel 2.2 Data Siswa Prakerin 2012/2013 SMKN 1 Karangtengah
No
|
Program
Keahlian
|
Kelas
|
Jumlah
Siswa
|
Lama
Prakerin
|
1
2
3
4
5
6
|
Teknologi
Pengolahan Hasil Pertanian
Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan
Agribisnis
Perikanan
Nautika Kapal
Penangkap Ikan
Nautika Kapal
Penangkap Ikan
|
XII
XII
XII
XII
XII
XI
|
22
15
16
25
15
13
|
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
|
Jumlah
|
106
|
2.3
Materi Kegiatan
Kegiatan siswa di usaha/industri
sedapat mungkin mengacu pada kemampuan lulusan yang sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing tetapi dapat pula disesuaikan dengan situasi dan kondisi
di perusahaan tempat siswa melaksanakan prakerin. Pada dasarnya prakerin
bertujuan untuk menumbuhkan etos kerja, pembinaan sikap, peningkatan
pengetahuan dan keterampilan pada bidang pertanian dan kelautan yang tidak
diperoleh disekolah.
Materi kegiatan yang dilaksanakan
selama prakerin harus disesuaikan dengan kegiatan di lokasi tempat
praktik.Idealnya selama melaksanakan kegiatan prakerin, siswa dapat mengikuti
kegiatan di lapangan secara komprehensif dan tuntas, mulai dari tahap awal
sampai kegiatan tersebut menghasilkan atau menjadi produk yang dapat
dipasarkan.
Seandainya pada saat prakerin siswa
hanya mendapatkan kesempatan mempelajari satu atau dua kompetensi, hal ini tidak
menjadi masalah karena siswa akan lebih terspesialisasi dan terampil dalam
kompetensi tersebut. Perlu diingat kegiatan prakerin bukan untuk mencari data
guna membuat laporan, tetapi siswa diharuskan terjun langsung untuk belajar dan
mencari pengalaman kerja sesuai dengan kondisi dan arahan pembimbing di
industri.Dengan demikian, siswa dapat menilai tingkat pengetahuan dan
keterampilan dirinya serta berusaha lebih giat agar dapat menyamai standar
kerja sesuai dengan tuntunan dunia kerja.
2.4
Pembimbing
Pembimbing dalam pelaksanaa kegiatan prakerin
ini terdiri atas:
2.4.1.
Pembimbing di Lapangan (Industri/Perusahaan)
Pembimbing lapangan merupakan
instruktur atau tenaga ahli yang telah ditunjuk oleh pemimpin perusahaan tempat
dilaksanakannya kegiatan prakerin atau dapat pula pengusaha/pemilik perusahaan
itu sendiri bila prakerin dilakukan di home industri.
Adapun tugas-tugas dari pembimbing
lapangan adalah sebagai berikut :
a.
Membimbing
dan memantau siswa dalam melaksanakan kegiatan observasi dan orientasi
perusahaan
b.
Memberikan
penjelasan kepada siswa tentang aspek dan dinamika kegiatan serta
mekanisme kerja organisasi perusahaan.
c.
Melatih
dan membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan di
perusahaan.
d.
Membimbing
dan melatih etos kerja siswa sesuai dengan tuntutan perusahaan.
e.
Menilai
hasil kegiatan yang sudah dilakukan siswa.
f.
Memeriksa
dan menandatangani jurnal kegiatan harian yang telah dilaksanakan siswa.
g.
Mendiskusikan
kendala-kendala yang dihadapi siswa guna mencari solusi dengan pembimbing sekolah.
h.
Memberikan
nilai akhir dan menandatangani sertifikat prakerin.
2.4.2.
Pembimbing Sekolah (Guru)
Pembimbing sekolah yang ditunjuk dan
diberikan tugas adalah guru dari SMK
Negeri 1 Karangtengah. Tugas dari guru pembimbing yaitu melaksanakan pemantauan
secara periodik terhadap kegiatan yang sedang, telah dan akan dilakukan oleh
siswa. Selain itu juga bertugas dalam membimbing penulisan laporan dan seminar
hasil kegiatan prakerin.
Adapun tugas-tugas dari guru
pembimbing adalah sebagai berikut :
a.
Memberi
informasi tentang pelaksanaan prakerin, serta membuat rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan bersama dengan pihak perusahaan/industri
b.
Mengantar
dan menitipkan siswa pada perusahaan yang sudah menyatakan kesediaan menerima
siswa prakerin
c.
Memonitor
dan membimbing siswa selama melaksanakan kegiatan prakerin di
perusahaan/industri
d.
Mendiskusikan
dan mencari solusi tentang kendala – kendala yang dialami siswa dengan
pembimbing lapangan (perusahaan)
e.
Menginformasikan
hasil penilaian kegiatan siswa di perusahaan
f.
Mengusahakan
perkembangan kerjasama yang luas antara sekolah dengan dunia usaha/industri
dalam bidang pelatihan siswa, pemasaran lulusan, unit produksi dan bidang
lainnya yang saling menguntungkan
g.
Membimbing
siswa dalam penulisan laporan prakerin berupa jurnal untuk kelas XII
h.
Membimbing
dan mengevaluasi siswa dalam seminar dan pembuatan laporan hasil prakerin.
2.5
Laporan
Laporan prakerin ini disusun secara
kronologis berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan.Siswa tidak harus melaporkan
seluruh kegiatan, tetapi cukup
melaporkan kompetensi yang dikuasai dan terukur.
Untuk pelaporan prakerin secara individu termasuk jurnal kegiatan
dengan ketentuan pengisian harus lengkap sesuai dengan kolom yang disediakan
siswa dan pembimbing.
2.6
Seminar
Kegiatan seminar dilakukan setelah
berakhirnya kegiatan prakerin dan setiap kelompok diharuskan membuat makalah
yang dipresentasikan sesuai jadwal yang telah dibuat oleh panitia prakerin.
Sebelumnya, makalah seminar harus dikonsultasikan dan dapat pengesahan dari
guru pembimbing.
Penilaian dilihat dari isi makalah,
sistematika penulisan, bahasa dan pengetikan.
Sedangkan pada seminar, indikator yang dinilai meliputi bobot materi
yang disajikan, sistematika penyajian, pengusaan materi, kemampuan berargumentasi,
penggunaan bahasa serta waktu dan media yang digunakan.
BAB III
PELAKSANAAN
3.1
Kegiatan Evaluasi
Evaluasi merupakan proses pengukuran dan
penilaian kemajuan kegiatan praktik kerja industri siswa dengan ketentuan
sebagai berikut :
3.1.1
Aspek yang dinilai
Penilaian tingkat kemajuan prakerin
dilakukan dengan cara menilai aspek teknis dan non teknis (sikap/attitude).
Aspek teknis dapat dinilai melalui
beberapa komponen yaitu disiplin, kerjasama, inisiatif, kebersihan,
tanggungjawab pada saat melakukan pekerjaan dan hasil pekerjaan.
3.1.2
Aspek Penilaian
Skala tentang penilaian untuk aspek
teknis adalah sebagai berikut:
Angka
|
Kualifikasi
|
Indikator
|
90-100
|
Baik
Sekali
|
Semua tugas
yang diberikan berhasil dengan baik, mutu hasil sempurna, mutu paling tinggi
dalam standar produksi
|
70-89,9
|
Baik
|
Semua tugas
yang diberikan dilaksanakan dengan lancar, hanya terdapat kesalahan kecil
tetapi mutu tinggi dalam pekerjaannya
|
50-69,9
|
Cukup
|
Hanya mencukupi
untuk persyaratan minimal yang diharapkan dari tenaga kerja atau sesuai
dengan standar rata-rata tenaga kerja yang ada
|
≤
49,9
|
Kurang
|
Tidak mencukupi
untuk memenuhi persyaratan minimal yang diharapkan dalam tenaga kerja
|
Skala penilaian yang digunakan untuk
mengevaluasi aspek non teknis (attitude) adalah sebagai berikut :
No
|
Aspek yang dinilai
|
Kualifikasi
|
|||
Baik Sekali (A)
|
Baik (B)
|
Cukup (C)
|
Kurang (D)
|
||
1
|
Disiplin
|
Selalu mentaati
peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan
|
Pada umumnya
mentaati dan ketentuan –ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan
|
Adakalanya
tidak melaksanakan peraturan dan
ketentuan – ketentuan jam kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
|
Sering mengabaikan
peraturan dan ketentuan –ketentuan jam kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
|
2
|
Bekerjasama
|
Selalu mampu
bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja lain tanpa konflik dalam
melaksanakan tugas/perkerjaan
|
Pada umumnya mampu bekerjasama
dengan pembimbing dan teman kerja lain tanpa konflik dalam melaksanakan tugas
|
Adakalanya
tidak bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja lain dalam melaksanakan
tugas
|
Sering timbul
konflik dengan pembimbing atau teman kerja lain dalam melaksanakan
tugas/pekerjaan
|
3
|
Inisiatif
|
Selalu mencari
cara kerja yang berdaya guna tanpa menunggu perintah atasan
|
Pada umumnya
mencari cara kerja yang berdaya guna dan berhasil guna
|
Adakalanya
mencari cara kerja yang berdaya guna dan berhasil guna
|
Jarang mencari
cara kerja yang berdaya guna dan berhasil guna
|
4
|
Tanggung Jawab
|
Selalu
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dengan tepat waktu dengan merawat
tempat kerja dan alat-alat yang diperlukan
|
Pada umumnya
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya, tepat waktu dan merawat tempat
kerja serta alat-alat yang diperlukan
|
Adakalanya
tidak menyelesaikan tugas dan tidak merawat tempat kerja serta alat-alat yang
digunakan
|
Sering tidak
menyelesaikan tugas yang diberikan dan tidak merawat tempat kerja serta
alat-alat yang digunakan
|
5
|
Kebersihan
|
Selalu
membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan sesudah bekerja sesuai dengan
aspek keselamatan kerja
|
Pada umumnya
membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan sesudah bekerja sesuai dengan
aspek keselamatan kerja
|
Adakalanya
tidak membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan sesudah bekerja sesua
dengan aspek keselamatan kerja
|
Sering tidak
membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan sesudah bekerja
|
3.2
Teknik Evaluasi
Evaluasi kegiatan prakerin dapat
dilakukan melalui :
a.
Pengamatan
oleh pembimbing pada saat peserta melakukan pekerjaan, meliputi prestasi kerja
dan sikap,
b.
Tes
sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan yang dilakukan oleh pembimbing
c.
Pemantauan
yang dilakukan oleh pembimbing
d.
Laporan
dan seminar
3.3
Nilai Akhir
Nilai prakerin siswa dicantumkan dalam
sertifikat yang ditandatangani oleh pihak perusahaan.
Nilai kompetensi dan sikap dari
perusahaan tercantum dalam sertifikat dan sepenuhnya menjadi kewenangan pihak perusahaan.
Bobot nilai – nilai prakerin yang
tercantum dalam transkrip tanda lulus adalah sebagai berikut :
·
Nilai
dari perusahaan : 70%
·
Laporan
dan Seminar : 30%
Catatan:
Batas lulus prakerin, siswa harus
mendapatkan nilai komulatif
minimal 70 (Predikat Baik)
BAB IV
PETUNJUK PENGGUNAAN JURNAL
4.1
Petunjuk Umum
Buku
jurnal dibuat untuk memudahkan siswa dalam administrasi pelaksanaan
prakerin di industri. Adapun
ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
4.1.1
Siswa
a.
Siswa
diminta untuk membaca jurnal ini dengan seksama
b.
Siswa
diminta untuk membawa jurnal setiap melaksanakan prakerin di industri
c.
Siswa
diminta mengisi data/informasi di setiap bagian jurnal ini
d.
Siswa
melakukan praktik di dunia usaha/industri dengan tujuan mencapai semua
keterampilan yang tertulis dalam jurnal
e.
Siswa
bertanggungjawab untuk memastikan pembimbing lapangan membaca jurnal dan
mengisi jurnal serta memberi paraf
4.1.2
Pembimbing Sekolah
a.
Pembimbing
sekolah (Guru) membaca jurnal dengan seksama
b.
Pembimbing
sekolah (Guru) membimbing siswa dengan mengikuti petunjuk yang ada dalam jurnal
c.
Pembimbing
sekolah (Guru) mengadakan hubungan baik dengan industri terkait sesuai dengan
komitmen sekolah dan dunia usaha industri
d.
Pembimbing
sekolah (Guru) diminta memonitor kemajuan siswa di lapangan dengan cara
memeriksa jurnal, serta mendiskusikan dengan pembimbing industri dan siswa
4.1.3 Pembimbing
Industri
a.
Pembimbing
industri bekerjasama dengan sekolah dan pembimbing sekolah (Guru) dalam
menemukan kegiatan-kegiatan atau keterampilan-keterampilan yang dapat
dipraktikan siswa di industri
b.
Pembimbing
indutri memberi dukungan pelaksanaan prakerin
c.
Pembimbing
industri memberikan bimbingan dan pelatihan kepada siswa yang sedang praktik
d.
Pembimbing
industri memberikan pelatihan kepada siswa yang praktik sesuai dengan format
yang ada pada jurnal ini
e.
Bersama
– sama sekolah mengeluarkan sertifikat pengakuan kemampuan bagi siswa yang
telah menyelesaikan praktik kerja industry
4.2
Petunjuk Pengisian Jurnal Prakerin Siswa
4.2.1
Program Kerja Prakerin
Program kerja prakerin siswa di
industri harus disusun dan dibuat oleh siswa sebelum melaksanakan prakerin di
industri. Program kerja harus disetujui oleh pembimbing sekolah (Guru) dan
Pembimbing industri sebagai persiapan prakerin siswa di indutri.
4.2.2
Presensi Siswa Prakerin
Diisi oleh siswa setelah masuk tempat
prakerin, waktu kegiatan diisi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
4.2.3
Laporan Tempat Pekerjaan
Diisi oleh pembimbing dari
usaha/industri sesudah praktik selesai, komentar siswa diisi oleh siswa sesudah
membaca komentar pembimbing dari dunia usaha/industri.
a.
Laporan/Jurnal Harian Kegiatan Siswa
Hari/Tanggal
|
:
|
Diisi oleh
siswa sebelum melaksanakan prakerin sampai jangka waktu tertentu
|
Uraian Kegiatan
|
:
|
Diisi oleh
siswa setelah melaksanakan kegiatan
sesuai dengan apa yang telah dikerjakan siswa di industri
|
Paraf
|
:
|
Diisi oleh
pembimbing indutri setelah siswa benar-benar melaksanakan apa yang telah
diisi siswa pada kolom uraian kegiatan.
Kecuali pada paraf daftar hadir siswa harus diisi oleh siswa yang bersangkutan
sebagai bukti kehadiran siswa dan diketahui oleh pembimbing industry
|
Keterangan
|
:
|
Diisi oleh
siswa yang bersangkutan ataupun pembimbing industri sebagai pendukung
kegiatan prakerin dan pelaporan. Bila
tidak ada penjelasan , maka pada kolom keterangan diisi waktu hadir ada
penjelasan, maka pada kolom keterangan diisi waktu hadir dan waktu pulang
prakerin di industri.
|
b.
Catatan
dan Penilaian Tambahan
Diisi oleh pembimbing industri maupun
karyawan lainnya di industri yang bersangkutan sebagai nilai tambah bagi siswa
yang bersangkutan.
c.
Catatan Tambahan Siswa
Diisi oleh siswa yang bersangkutan
mengenai permasalahan maupun pemecahan permasalahan pada waktu prakerin yang
tidak tersedia pada lembar pengisian sebelumnya.Lembar catatan ini sebagai informasi
tambahan yang didapatkan siswa sewaktu prakerin di industri.
BAB V
TATA TERTIB DAN HARAPAN BAGI SISWA
PRAKERIN
5.1
Tata Tertib
Dalam suatu organisasi maupun dunia usaha
memiliki tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua anggota organisasi ataupun
dunia usaha tersebut. Tata tertib ini
berguna untuk memperlancar kegiatan atau produksi yang dilaksanakan, apabila
ada anggota yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib akan mendapatkan
tindakan maupun sanksi.
Tata tertib siswa yang harus
dipatuhi/dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.
Siswa harus
bersikap dan bekerja dengan kejujuran
2.
Siswa
harus memperhatikan aturan-aturan keselamatan kerja
3.
Siswa
harus mengikuti semua tata tertb yang ada di tempat praktik
4.
Siswa
harus sopan dan santun kepada semua anggota keluarga industri
5.
Siswa
harus bekerjasama dengan karyawan maupun pejabat industri
5.2
Harapan
Siswa akan mempunyai etos keja/kemampuan
sebagai berikut :
1.
Disiplin
Waktu
2.
Kemampuan
Kerja
3.
Motivasi
4.
Kualitas
kerja
5.
Inisiatif
6.
Kreativitas
7.
Kerajinan