Jumat, 15 Juni 2012

Prakerin 2012



BAB I
PENDAHULUAN

2.1          Latar Belakang
Pendidikan merupakan unsur utama pembangunan sumberdaya manusia yang dapat berperan membentuk peserta didik menjadi aset bangsa, yaitu sumber daya manusia dengan keahlian profesional yang dimiliki dapat menjadi produktif dan mampu menciptakan produk unggul serta lapangan kerja yang siap menghadapi persaingan pasar bebas.
Keahlian profesional yang harus dikuasai pada dasarnya harus memuat unsur pengetahuan, teknik dan kiat.  Unsur ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari di sekolah, sedangkan kiat adalah sesuatu yang tidak dipelajari di sekolah tetapi dapat dikuasai melalui proses internalisasi.
Unsur kiat yang menjadi faktor utama penentu keprofesionalan  seseorang hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan langsung pekerjaan di  bidang profesi tersebut.  Karena itulah tumbuh suatu ukuran keahlian profesional berdasarkan banyak pengalaman kerja.
Dunia kerja relatif dinamis dalam menghadapi berbagai perubahan yang kadang-kadang drastis, sementara pihak sekolah masih menggunakan kurikulum yang relatif konstan.  Hal tersebut merupakan tantangan bagi sekolah, bagaimana mempersiapkan lulusannya agar  diterima di dunia kerja.
Prakerin juga memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan secara bersama-sama menjadi tanggung jawab sekolah dan perusahaan/institusi tertentu mulai dari tahap perencanaan program, penyelenggaraan, penilaian serta penentuan kualitas kelulusan anak didik sebagai upaya pemasaran tamatannya.

2.2          Manfaat Prakerin
Kerjasama antara sekolah dengan dunia usaha/indsutri pasangan, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan prakerin, dikembangkan prinsip saling membantu, mengisi dan saling melengkapi untuk kepentingan bersama.Berdasarkan prinsip tersebut maka pelaksanaan program prakerin dapat memberi nilai lebih bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
1.2.1     Dunia Usaha/Industri Pasangan
Penyelenggaraan program ini dapat  memberikan keuntungan nyata bagi industri/perusahaan yang  jadi pasangan, antara lain sebagai berikut :
  1. Dunia usaha/industri dapat mengenal kualitas peserta didik yang belajar dan bekerja di perusahaannya menganggap bisa menjadi aset, maka dapat direkrut menjadi tenaga kerja di perusahaan tersebut.
  2. Umumnya peserta didik ikut aktif dalam proses produksi, sehingga pada batas-batas tertentu selama masa pendidikan peserta didik merupakan tenaga kerja yang memberi keuntungan.
  3. Selama proses pendidikan melalui bekerja langsung pada dunia usaha/industri, peserta didik mudah dibina dalam kedisplinan.  Karena itu sikap dan perilaku kerja peserta didik dapat dibentuk sesuai tuntutan dunia industri.
  4. Dunia usaha/industri dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari ilmu pengetahuan dan teknologi dari sekolah demi kepentingan perusahaan untuk mempermudah membuka kesempatan bagi industri untuk memanfaatkan potensi yang dimilki sekolah.
  5. Memberi kepuasan tersendiri bagi usaha/industri yang menjadi pasangan karena memperoleh pengakuan ikut serta dalam menentukan masa depan bangsa melalui program prakerin.

1.2.2     Sekolah
Manfaat yang diperoleh sekolah dengan adanya program ini adalah :
  1. Dapat memberikan bekal keahlian yang bermakna bagi peserta didik dalam memasuki dunia kerja
  2. Terdapat kesepadanan antara program pendidikan di sekolah dan kebutuhan
  3. Permasalahan biaya, sarana dan prasarana pendidikan dalam upaya peningkatan mutu dapat dibatasi     bersama oleh sekolah dan peran serta masyarakat khususnya dunia usaha
  4. Membuka wawasan pertanian bagi penyelenggaraan dan guru pembimbing sekolah agar dapat memberi layanan pendidikan  yang lebih baik sejalan dengan tuntutan kemajuan teknologi, etos kerja dan sikap yang dituntut dalam dunia usaha/industri.

1.2.3     Peserta Didik
Diharapkan peserta didik dapat memperoleh banyak keuntungan dengan adanya program ini, diantaranya :
a.              Hasil belajar siswa akan lebih bermakna karena setelah tamat dapat memiliki keahlian secara profesional untuk bekal terjun ke dunia kerja sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan juga menciptakan lapangan kerja
b.              Keahlian profesional yang diperoleh melalui program ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa sehingga pada saatnya dapat mendorong untuk meningkatkan keahlian pada tingkat yang lebih tinggi
c.              Pekerjaan yang dilakukan siswa selama prakerin berhubungan erat dengan produk yang berkualitas sehingga dapat melatih siswa untuk bekerja dengan baik sesuai prosedur, disiplin waktu dan memperoleh keterampilan pengetahuan baru serta teknik bekerja yang tidak diperoleh di sekolah.
d.              Siswa dapat meningkatkan kemampuan dan hasil kerjanya dengan kemampuan pekerjaan yang berpengalaman untuk memperluas wawasan dan pengembangan dirinya.
e.              Siswa yang mampu menunjukkan kualitas pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dapat direkrut  sebagai tenaga kerja oleh dunia usaha/industri yang bersangkutan.

























BAB II
MANAJEMEN OPERASIONAL

2.1          Susunan Kepanitiaan
Tabel 2.1 Susunan Panitia Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
Tahun Pelajaran 2012/2013
No
Nama
Jabatan
1
Drs. Zaenudin
Penanggung Jawab
2
R. Selfi Nendris, S.Pi
Ketua
3
Jalaludin, SP
Sekretaris
4
Linda, S.Pi
Bendahara
5
Lisye Nirahayu, S.T
Anggota
6
Syamsul Mu’min, S.Pi
Anggota
7
Eneng Yani Nurjanah, S.Pi
Anggota
8
Novarita Sri Widowati, SP
Anggota
9
Dania Suherlan, SP
Anggota
10
Sabilar Rasyad, S.ST
Anggota
11
Siti Fadhilah, S.ST
Anggota
12
Nopriyanti, SP
Anggota
13
Suwar, A.Md
Anggota
14
Irfan Alamsyah, A.Md
Anggota
15
Walad Mustasyfaini, S.ST
Anggota
16
Edi Suwarno
Anggota

2.2          Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Prakerin pada Tahun Pelajaran 2012/2013 dimulai pada dari bulan Juli  sampai dengan September 2012 yang bertempat di dunia usaha atau industri yang relevan.

Tabel 2.2 Data Siswa Prakerin 2012/2013 SMKN 1 Karangtengah
No
Program Keahlian
Kelas
Jumlah
Siswa
Lama Prakerin
1
2
3
4
5
6
Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan
Agribisnis Perikanan
Nautika Kapal Penangkap Ikan
Nautika Kapal Penangkap Ikan
XII
XII
XII
XII
XII
XI
22
15
16
25
15
13
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan
3 bulan

Jumlah
106


2.3          Materi Kegiatan
Kegiatan siswa di usaha/industri sedapat mungkin mengacu pada kemampuan lulusan yang sesuai dengan bidang keahlian masing-masing tetapi dapat pula disesuaikan dengan situasi dan kondisi di perusahaan tempat siswa melaksanakan prakerin. Pada dasarnya prakerin bertujuan untuk menumbuhkan etos kerja, pembinaan sikap, peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada bidang pertanian dan kelautan yang tidak diperoleh disekolah.
Materi kegiatan yang dilaksanakan selama prakerin harus disesuaikan dengan kegiatan di lokasi tempat praktik.Idealnya selama melaksanakan kegiatan prakerin, siswa dapat mengikuti kegiatan di lapangan secara komprehensif dan tuntas, mulai dari tahap awal sampai kegiatan tersebut menghasilkan atau menjadi produk yang dapat dipasarkan.
Seandainya pada saat prakerin siswa hanya mendapatkan kesempatan mempelajari satu atau dua kompetensi, hal ini tidak menjadi masalah karena siswa akan lebih terspesialisasi dan terampil dalam kompetensi tersebut. Perlu diingat kegiatan prakerin bukan untuk mencari data guna membuat laporan, tetapi siswa diharuskan terjun langsung untuk belajar dan mencari pengalaman kerja sesuai dengan kondisi dan arahan pembimbing di industri.Dengan demikian, siswa dapat menilai tingkat pengetahuan dan keterampilan dirinya serta berusaha lebih giat agar dapat menyamai standar kerja sesuai dengan tuntunan dunia kerja.

2.4          Pembimbing
Pembimbing dalam pelaksanaa kegiatan prakerin ini terdiri atas:
2.4.1.   Pembimbing di Lapangan (Industri/Perusahaan)
Pembimbing lapangan merupakan instruktur atau tenaga ahli yang telah ditunjuk oleh pemimpin perusahaan tempat dilaksanakannya kegiatan prakerin atau dapat pula pengusaha/pemilik perusahaan itu sendiri bila prakerin dilakukan di home industri.
Adapun tugas-tugas dari pembimbing lapangan adalah sebagai berikut :
a.              Membimbing dan memantau siswa dalam melaksanakan kegiatan observasi dan orientasi perusahaan
b.              Memberikan penjelasan kepada siswa tentang aspek dan dinamika kegiatan serta mekanisme  kerja organisasi perusahaan.
c.              Melatih dan membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan di perusahaan.
d.              Membimbing dan melatih etos kerja siswa sesuai dengan tuntutan perusahaan.
e.              Menilai hasil kegiatan yang sudah dilakukan siswa.
f.               Memeriksa dan menandatangani jurnal kegiatan harian yang telah dilaksanakan siswa.
g.              Mendiskusikan kendala-kendala yang dihadapi siswa guna mencari solusi dengan pembimbing sekolah.
h.              Memberikan nilai akhir dan menandatangani sertifikat prakerin.

2.4.2.   Pembimbing Sekolah (Guru)
Pembimbing sekolah yang ditunjuk dan diberikan tugas adalah guru dari  SMK Negeri 1 Karangtengah. Tugas dari guru pembimbing yaitu melaksanakan pemantauan secara periodik terhadap kegiatan yang sedang, telah dan akan dilakukan oleh siswa. Selain itu juga bertugas dalam membimbing penulisan laporan dan seminar hasil kegiatan prakerin.
Adapun tugas-tugas dari guru pembimbing adalah sebagai berikut :
a.              Memberi informasi tentang pelaksanaan prakerin, serta membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan bersama dengan pihak perusahaan/industri
b.              Mengantar dan menitipkan siswa pada perusahaan yang sudah menyatakan kesediaan menerima siswa prakerin
c.              Memonitor dan membimbing siswa selama melaksanakan kegiatan prakerin di perusahaan/industri
d.              Mendiskusikan dan mencari solusi tentang kendala – kendala yang dialami siswa dengan pembimbing lapangan (perusahaan)
e.              Menginformasikan hasil penilaian kegiatan siswa di perusahaan
f.               Mengusahakan perkembangan kerjasama yang luas antara sekolah dengan dunia usaha/industri dalam bidang pelatihan siswa, pemasaran lulusan, unit produksi dan bidang lainnya yang saling menguntungkan
g.              Membimbing siswa dalam penulisan laporan prakerin berupa jurnal untuk kelas XII
h.              Membimbing dan mengevaluasi siswa dalam seminar dan pembuatan laporan hasil prakerin.

2.5          Laporan
Laporan prakerin ini disusun secara kronologis berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan.Siswa tidak harus melaporkan seluruh kegiatan,   tetapi cukup melaporkan kompetensi yang dikuasai dan terukur.
Untuk pelaporan prakerin  secara individu termasuk jurnal kegiatan dengan ketentuan pengisian harus lengkap sesuai dengan kolom yang disediakan siswa dan pembimbing.


2.6          Seminar
Kegiatan seminar dilakukan setelah berakhirnya kegiatan prakerin dan setiap kelompok diharuskan membuat makalah yang dipresentasikan sesuai jadwal yang telah dibuat oleh panitia prakerin. Sebelumnya, makalah seminar harus dikonsultasikan dan dapat pengesahan dari guru pembimbing.
Penilaian dilihat dari isi makalah, sistematika penulisan, bahasa dan pengetikan.  Sedangkan pada seminar, indikator yang dinilai meliputi bobot materi yang disajikan, sistematika penyajian, pengusaan materi, kemampuan berargumentasi, penggunaan bahasa serta waktu dan media yang digunakan.

















BAB III
PELAKSANAAN

3.1          Kegiatan Evaluasi
Evaluasi merupakan proses pengukuran dan penilaian kemajuan kegiatan praktik kerja industri siswa dengan ketentuan sebagai berikut :
3.1.1     Aspek yang dinilai
Penilaian tingkat kemajuan prakerin dilakukan dengan cara menilai aspek teknis dan non teknis (sikap/attitude).
Aspek teknis dapat dinilai melalui beberapa komponen yaitu disiplin, kerjasama, inisiatif, kebersihan, tanggungjawab pada saat melakukan pekerjaan dan hasil pekerjaan.
3.1.2     Aspek Penilaian
Skala tentang penilaian untuk aspek teknis adalah sebagai berikut:
Angka
Kualifikasi
Indikator
90-100
Baik Sekali
Semua tugas yang diberikan berhasil dengan baik, mutu hasil sempurna, mutu paling tinggi dalam standar produksi
70-89,9
Baik
Semua tugas yang diberikan dilaksanakan dengan lancar, hanya terdapat kesalahan kecil tetapi mutu tinggi dalam pekerjaannya
50-69,9
Cukup
Hanya mencukupi untuk persyaratan minimal yang diharapkan dari tenaga kerja atau sesuai dengan standar rata-rata tenaga kerja yang ada
≤ 49,9
Kurang
Tidak mencukupi untuk memenuhi persyaratan minimal yang diharapkan dalam tenaga kerja

Skala penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi aspek non teknis (attitude) adalah sebagai berikut :
















No
Aspek yang dinilai
Kualifikasi
Baik Sekali (A)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (D)
1
Disiplin
Selalu mentaati peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan
Pada umumnya mentaati dan ketentuan –ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan
Adakalanya tidak melaksanakan  peraturan dan ketentuan – ketentuan jam kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
Sering mengabaikan peraturan dan ketentuan –ketentuan jam kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
2
Bekerjasama
Selalu mampu bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja lain tanpa konflik dalam melaksanakan tugas/perkerjaan
Pada umumnya mampu bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja lain tanpa konflik dalam melaksanakan tugas
Adakalanya tidak bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja lain dalam melaksanakan tugas
Sering timbul konflik dengan pembimbing atau teman kerja lain dalam melaksanakan tugas/pekerjaan
3
Inisiatif
Selalu mencari cara kerja yang berdaya guna tanpa menunggu perintah atasan
Pada umumnya mencari cara kerja yang berdaya guna dan berhasil guna
Adakalanya mencari cara kerja yang berdaya guna dan berhasil guna
Jarang mencari cara kerja yang berdaya guna dan berhasil guna
4
Tanggung Jawab
Selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dengan tepat waktu dengan merawat tempat kerja dan alat-alat yang diperlukan
Pada umumnya menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya, tepat waktu dan merawat tempat kerja serta alat-alat yang diperlukan
Adakalanya tidak menyelesaikan tugas dan tidak merawat tempat kerja serta alat-alat yang digunakan
Sering tidak menyelesaikan tugas yang diberikan dan tidak merawat tempat kerja serta alat-alat yang digunakan
5
Kebersihan
Selalu membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan sesudah bekerja sesuai dengan aspek keselamatan kerja
Pada umumnya membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan sesudah bekerja sesuai dengan aspek keselamatan kerja
Adakalanya tidak membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan sesudah bekerja sesua dengan aspek keselamatan kerja
Sering tidak membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan sesudah bekerja







 


3.2          Teknik Evaluasi
Evaluasi kegiatan prakerin dapat dilakukan melalui :
a.              Pengamatan oleh pembimbing pada saat peserta melakukan pekerjaan, meliputi prestasi kerja dan sikap,
b.              Tes sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan yang dilakukan oleh pembimbing
c.              Pemantauan yang dilakukan oleh pembimbing
d.              Laporan dan seminar

3.3          Nilai Akhir
Nilai prakerin siswa dicantumkan dalam sertifikat yang ditandatangani oleh pihak perusahaan.
Nilai kompetensi dan sikap dari perusahaan tercantum dalam sertifikat dan sepenuhnya menjadi kewenangan pihak perusahaan.
Bobot nilai – nilai prakerin yang tercantum dalam transkrip tanda lulus adalah sebagai berikut :
·                Nilai dari perusahaan                    :  70%
·                Laporan dan Seminar                    :  30%

Catatan:
Batas lulus prakerin, siswa harus mendapatkan nilai komulatif
minimal 70 (Predikat Baik)

BAB IV
PETUNJUK PENGGUNAAN JURNAL

4.1          Petunjuk Umum
Buku  jurnal dibuat untuk memudahkan siswa dalam administrasi pelaksanaan prakerin di industri.  Adapun ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut  :
4.1.1     Siswa
a.              Siswa diminta untuk membaca jurnal ini dengan seksama
b.              Siswa diminta untuk membawa jurnal setiap melaksanakan prakerin di industri
c.              Siswa diminta mengisi data/informasi di setiap bagian jurnal ini
d.              Siswa melakukan praktik di dunia usaha/industri dengan tujuan mencapai semua keterampilan yang tertulis dalam jurnal
e.              Siswa bertanggungjawab untuk memastikan pembimbing lapangan membaca jurnal dan mengisi jurnal serta memberi paraf
4.1.2     Pembimbing Sekolah
a.              Pembimbing sekolah (Guru) membaca jurnal dengan seksama
b.              Pembimbing sekolah (Guru) membimbing siswa dengan mengikuti petunjuk yang ada dalam jurnal
c.              Pembimbing sekolah (Guru) mengadakan hubungan baik dengan industri terkait sesuai dengan komitmen sekolah dan dunia usaha industri
d.              Pembimbing sekolah (Guru) diminta memonitor kemajuan siswa di lapangan dengan cara memeriksa jurnal, serta mendiskusikan dengan pembimbing industri dan siswa
4.1.3     Pembimbing Industri
a.              Pembimbing industri bekerjasama dengan sekolah dan pembimbing sekolah (Guru) dalam menemukan kegiatan-kegiatan atau keterampilan-keterampilan yang dapat dipraktikan siswa di industri
b.              Pembimbing indutri memberi dukungan pelaksanaan prakerin
c.              Pembimbing industri memberikan bimbingan dan pelatihan kepada siswa yang sedang praktik
d.              Pembimbing industri memberikan pelatihan kepada siswa yang praktik sesuai dengan format yang ada pada jurnal ini
e.              Bersama – sama sekolah mengeluarkan sertifikat pengakuan kemampuan bagi siswa yang telah menyelesaikan praktik kerja industry

4.2          Petunjuk Pengisian Jurnal Prakerin Siswa
4.2.1     Program Kerja Prakerin
Program kerja prakerin siswa di industri harus disusun dan dibuat oleh siswa sebelum melaksanakan prakerin di industri. Program kerja harus disetujui oleh pembimbing sekolah (Guru) dan Pembimbing industri sebagai persiapan prakerin siswa di indutri.

4.2.2     Presensi Siswa Prakerin
Diisi oleh siswa setelah masuk tempat prakerin, waktu kegiatan diisi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.

4.2.3     Laporan Tempat Pekerjaan
Diisi oleh pembimbing dari usaha/industri sesudah praktik selesai, komentar siswa diisi oleh siswa sesudah membaca komentar pembimbing dari dunia usaha/industri.
a.              Laporan/Jurnal Harian Kegiatan Siswa
Hari/Tanggal
:
Diisi oleh siswa sebelum melaksanakan prakerin sampai jangka waktu tertentu
Uraian Kegiatan
:
Diisi oleh siswa setelah melaksanakan  kegiatan sesuai dengan apa yang telah dikerjakan siswa di industri
Paraf
:
Diisi oleh pembimbing indutri setelah siswa benar-benar melaksanakan apa yang telah diisi siswa pada kolom uraian kegiatan.  Kecuali pada paraf daftar hadir siswa harus diisi oleh siswa yang bersangkutan sebagai bukti kehadiran siswa dan diketahui oleh pembimbing industry
Keterangan
:
Diisi oleh siswa yang bersangkutan ataupun pembimbing industri sebagai pendukung kegiatan prakerin dan pelaporan.  Bila tidak ada penjelasan , maka pada kolom keterangan diisi waktu hadir ada penjelasan, maka pada kolom keterangan diisi waktu hadir dan waktu pulang prakerin di industri.

b.             Catatan  dan Penilaian Tambahan
Diisi oleh pembimbing industri maupun karyawan lainnya di industri yang bersangkutan sebagai nilai tambah bagi siswa yang bersangkutan.

c.              Catatan Tambahan Siswa
Diisi oleh siswa yang bersangkutan mengenai permasalahan maupun pemecahan permasalahan pada waktu prakerin yang tidak tersedia pada lembar pengisian sebelumnya.Lembar catatan ini sebagai informasi tambahan yang didapatkan siswa sewaktu prakerin di industri.


















BAB V
TATA TERTIB DAN HARAPAN BAGI SISWA PRAKERIN

5.1          Tata Tertib
Dalam suatu organisasi maupun dunia usaha memiliki tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua anggota organisasi ataupun dunia usaha tersebut.  Tata tertib ini berguna untuk memperlancar kegiatan atau produksi yang dilaksanakan, apabila ada anggota yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib akan mendapatkan tindakan maupun sanksi. 
Tata tertib siswa yang harus dipatuhi/dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.               Siswa harus  bersikap dan bekerja dengan kejujuran
2.              Siswa harus memperhatikan aturan-aturan keselamatan kerja
3.              Siswa harus mengikuti semua tata tertb yang ada di tempat praktik
4.              Siswa harus sopan dan santun kepada semua anggota keluarga industri
5.              Siswa harus bekerjasama dengan karyawan maupun pejabat industri

5.2          Harapan
Siswa akan mempunyai etos keja/kemampuan sebagai berikut :
1.              Disiplin Waktu
2.              Kemampuan Kerja
3.              Motivasi
4.              Kualitas kerja
5.              Inisiatif
6.              Kreativitas
7.              Kerajinan